Seharusnya komunitas nasyid ini malu.
Komunitas ini dipenuhi para aktifis dakwah atau minimal kaum Muslimin yang kental keislamannya.
Namun dalam hal perlawanan terhadap Zionisme Israel, kita (komunitas nasyid) harus berkaca pada saudara – saudara kita; anak – anak underground, atau lebih dikenal dengan anak metal.
Anak metal? Anak – anak berpakaian lusuh, serba hitam dan berpenampilan menyeramkan itu?? Anak – anak yang identik dengan musik setan??
Weits!! Jangan salah!! Don’t judge a book by its cover kata orang sono.
Jangan pikir, semua anak metal adalah pemuja setan. Di Indonesia, salah satu komunitas metal terbesar di dunia; justru metal dijadikan sebagai symbol perlawanan terhadap Zionisme dan pemujaan setan!!!
Tidak percaya?
Simak lirik – lirik yang disampaikan band metal papan atas negeri ini, macam TENGKORAK atau PURGATORY. Bahkan konon, mereka kini bersama banyak band metal lainnya sedang merintis Komunitas Underground Musim Indonesia.
Tujuannya?
Membelokkan misi Zionisme – yang selama ini disampaikan secara gamblang melalui musik metal – menjadi senjata untuk melawan mereka!
“Sekarang, band gue udah bukan milik gue lagi. Band ini udah jadi milik ummat. Kita pakai untuk merusak skenario Zionisme terhadap anak – anak muda Islam kita.”, cetus salah seorang pentolan komunitas itu.
Belum lagi, anak – anak metal-lah yang justru paling gencar menjalankan fatwa Syaikh Yusuf al-Qaradhawy tentang pemboikotan terhadap produk – produk Zionisme.
Kita? Bahkan pernah beberapa acara festival nasyid disponsori oleh mereka… (..hiks..)
Padahal apa susahnya menjalankan fatwa ini? Bukankah menyebut produk Zionisme lebih mudah daripada menyebut produk lainnya, karena saking banyaknya alternative produk yang bisa kita dapatkan?
Mengapa harus beli HP mereka? HP produk Asia tak kalah bagus dan bisa membangkitkan ekonomi regional ini?
Mengapa harus makan fast food mereka? Restoran Muslim terhampar dimana-mana!
Mengapa harus minum soft drink mereka? Soft drink justru merusak kesehatan!!
Mengapa harus minum air kemasan mereka? Negeri ini tidak pernah kekurangan air!
Mengapa harus menggunakan pasta gigi, sabun, shampoo, sabun cuci, dan produk harian mereka? Bukankah alternative itu ada dimana – mana?
Jadi, masalahnya bukan pada gurita produk Zionisme. Bukan! Masalahnya pada mentalitas kita sendiri, yang setengah hati membantu saudara – saudara kita di Palestina.
Bisa jadi, kita bisanya cuma datang di acara-acara Munashoroh (mungkin setengah niatnya sekalian refreshing sambil jalan-jalan); atau pentas nasyid (mungkin sekalian dapat hiburan nasyid Islami). Infaknya sedikit, beli tiket mahal dikit gak mau, tapi sudah merasa banyak memberi untuk Paletina.
Tidakkah kita sadar, bahwa sepotong pizza yang kita beli, sama harganya dengan sebutir peluru yang mereka tembakkan ke anak – anak Palestina?
Tidakkah kita sadar, bahwa HP baru yang kita banggakan, sama harganya dengan sebuah granat yang mereka lemparkan ke rumah – rumah warga Palestina?
Tidakkah kita sadar, bahwa 60% sumbangan produk – produk ini, digunakan untuk anggaran militer Israel???
Jadi, sudah saatnya kita malu… pada saudara kita di Palestina.. pada saudara kita, anak – anak metal yang biasanya kita pandang dengan cibiran..