Jumat, 06 Juni 2008

Para Pelaku Nasyid Haroki di Indonesia

Sekarang kita lihat aktor-aktor (sebut aktor karena memang tidak ada aktrisnya) nasyid haroki di negeri ini.

Tentu di kepala akan muncul nama Izzatul Islam (Izzis). Merekalah yang dinisbatkan sebagai pelopor nasyid haroki di Indonesia. Sejak album pertama (Seruan) di tahun 1994, mereka istiqamah di jalur nasyid ini hingga album ke-11 mereka; D.T.Ak; yang mereka launching di akhir tahun 2007 lalu.

Berbekal jam terbang yang tinggi, grup ini banyak menginspirasi grup-grup nasyid haroki bermunculan. Sebut saja TEKAD atau Al-Izzah yang sering disebut sebagai jiplakan Izzis karena kerap membawakan lagu-lagu mereka.

Tahun 1999 - 2000 mungkin bisa disebut sebagai tahun emas mereka. Saat itu, album Kembali..! meledak di pasaran nasyid Indonesia (yang notabene underground). Begitu kuatnya lagu-lagu di album ini memotret kehidupan dakwah dan hiruk pikuk politik tanah air saat itu.

Sebut saja lagu Kami Harus Kembali yang menjadi mars Mujahiddin saat meletus kerusuhan Maluku silam. Tak heran, album ini juga menjadi salah satu target sweeping aparat; tak beda dengan senjata Mujahiddin. Untunglah para personelnya di Jakarta selamat.

Lagu Untukmu Syuhada menjadi pengiring kepergian setiap mujahiddin dakwah ke liang lahatnya. Bahkan konon, beberapa mujahidin sempat meminta rekan-rekannya membawakan lagu ini ditengah tarikan nafas terakhirnya.

Belum lagi lagu Generasi Harapan & Mujahid Muda. Hingga kini, nafas perjuangannya masih sangat terasa saat lagu itu kembali dibawakan.

Izzis sendiri, uniknya, tidak melabeli diri mereka sebagai nasyid haroki. "Setiap album kami, pasti ada nasyid lembutnya kok. Sebut saja Selamat Tinggal Sahabat," bela Afwan Riyadi, lead vocal dan penggubah sebagian besar nasyid Izzis.

Iya memang. Tapi nasyid lembut Izzis tetap saja berbau darah perjuangan!!

--

Nama lain adalah Ar-Ruhul Jadid. Diduga, karena mereka-lah sebutan nasyid haroki ini muncul.

Ar-Ruhul Jadid (disingkat RJ) berdiri sekitar tahun 2004. Musik mereka simpel, beatnya cenderung monoton. Dibawakan dengan nada rendah diiringi dentuman drum yang keras.
Tapi kesederhanaan mereka ini justru menjadi kekuatannya. Terbukti, album pertama mereka laris manis di pasar nasyid (konon terjual hingga 30 ribu keping lebih).

Mereka muncul di saat tepat. Dimana nasyid Indonesia didominasi nasyid yang (maaf) menye-menye, kalau kata anak sekarang. Tema cinta, romansa, nada-nada lembut yang muncul dari pria-pria berdandan metroseksual... Ditambah lagi gelombang besar nasyid-nasyid Malaysia muncul dengan musiknya yang seragam, tanpa variasi.

Di tengah kejenuhan itu, RJ muncul menggebrak. Dengan lantang, mereka memproklamirkan diri sebagai ".. Kami semangat baru, siap maju hancur semua musuh. Kami tentara Allah siap korbankan harta bahkan jiwa!!".

Siapa yang tidak terbangun dengan gelegar syair mereka?


--

Dari Bandung, muncul para ustadz yang tergabung dalam Shoutul Harakah (Suara Perjuangan). Tak mau kalah dengan anak-anak muda, para asatidz berusia 30-40 an ini juga lantang menggelorakan semangat jihad. Subhanallah, di sela-sela kesibukannya mengurus partai dan ummat, mereka mau menyempatkan diri bernasyid.

(Apa motivasinya? Doakan kami bisa mewawancarai mereka dalam waktu dekat).

Musik mereka lebih unik. Dengan berani, mereka mempelopori "perkawinan" nasyid haroki dengan instrumen musik lengkap --> suatu hal yang selama ini dianggap haram dalam nasyid.

Beat mereka juga tidak haroki-haroki amat (jika dibanding 4/4-nya RJ atau mars-nya Izzis). Bahkan musiknya cenderung manis. Namun karena didukung koor yang semangat dan dentuman drum yang kuat, jadilah Shoutul Harokah memberi hal baru bagi khazanah nasyid Indonesia.

Bahkan di CD terbaru mereka, house-music-nya kental lho! Berjiwa muda juga asatidz kita ini!

---

Diluar 3 munsyid diatas, ada I.R.A yang sempat menjadi fenomena. Anak-anak muda ini tidak pernah menampakkan diri mereka, karena setiap tampil selalu menggunakan skebo. Bahkan beberapa kali, penampilan mereka diiringi beberapa lasykar berbalut kafiyeh. Benar-benar siap maju perang!

I.R.A -- sesuai dengan tampilannya yang sangar -- membawakan nasyid yang garang. Caci maki untuk Zionisme lantang disampaikan tanpa tedeng aling-aling. Beat musik mereka lebih variatif, namun justru lebih dekat dengan nasyid - nasyid haroki Timur Tengah. Tampak sekali, mereka serius menggarap konsep perkusi dibanding grup2 nasyid lain yang disebut diatas.

Sayang keberadaan I.R.A tidak jelas sekarang, masih ada atau tidak. Se-misteri wajah-wajah yang tersembunyi di balik skebo mereka.


--

Beberapa munsyid haroki lainnya belum banyak kami angkat disini karena referensi album mereka yang masih minim; sehingga belum pasti eksistensi mereka hingga kini dalam menyuarakan jihad melalui nasyid.

Tapi paling tidak bisa disebut disini, bahwa pernah ada yang namanya Generasi Rabbani (Bandung), Brigif (Jakarta), Al-Amin (Jakarta), Shoutul Khilafah (?), TEKAD, Al-Izzah & Rijalul Kahfi (Jakarta). Semoga Allah menguatkan langkah-langkah dan meridhoi jalan mereka.

5 komentar:

Unknown mengatakan...

Semoga gelora pergerakkan nasyid haroki ini akan terus berkobar di muka bumi. IRA ayo bangkit ! Perjuangan antum belum selesai.

Anonim mengatakan...

assalamu'alaikum,
mohon doanya, sampai saat ini Generasi Rabbani insya allah berusaha tetap istiqomah di jalan yang telah di tapaki para syuhada. semoga sampai saatnya syahid kelak. semoga ARRAHIM mengumpulkan kita bersama di jannah-Nya, menjadi tetangga abadi dalam kebahagiaan hakiki.

putrasulung-GR

Unknown mengatakan...

ada yang tahu CP Generasi Rabbani
Facebook? email? multiply?

iswandi arkan
Music director
nuris fm
107.7 tangerang
the real ansheed station

Anonim mengatakan...

Ada lagi yang subhanallah, ngebeat dan haroki juga. Fathul Jihad dari Jogja. Semangat u/ nasyid bergenre yang lainnya!!

Unknown mengatakan...

nasyid al izzah masih ada dan masih tetap eksis sampai sekarang